Breaking

30.9.22

Cerita Bokep Tante Seorang Janda Yang Haus Akan Sex

Cerita Bokep Tante Seorang Janda Yang Haus Akan Sex

Cerita-Bokep-Tante-Seorang-Janda-Yang-Haus-Akan-Sex
CERITA BOKEP TANTE

Bokep Rakensu - Cerita Bokep Tante Seorang Janda Yang Haus Akan Sex. Aku mempunyai tante yang bernama Reni sedangkan Ratna merupakan anaknya, walaupun aku sudah cukup akrab dengan keluarganya tante tapi aku tak langsung berani pacari si Ratna, tapi waktu demi waktu sudah berubah dimana ayah Ratna merupakan wakil rakyat telah meninggal dunia.

Jadi sekarang Ibunya yang mengurus semua perusahaan yang dikendalaikan ayah Ratna, Harapanku untuk memacari Ratna tetap ada, walaupun saat aku berkunjung kerumahnya jarang bertemu langsung dengan Ratna, malah Ibunya yang namanya Reni menemaniku, karena kesibukannya Ratna yang di Bandung sedang belajar di universitas swasta di Bandung.

Tapi sebenarnya kalau mau jujur Ratna masih kalah dengan ibunya. Bu Reni yang lebih cantik seperti cerita bokep tante, kulitnya lebih putih bersih, dewasa dan tenang pembawaannya. Sementara Ratna agak sawo matang. Seandainya Ratna seperti ibunya yang tenang pembawaannya, keibuan dan penuh perhatian, baik juga mungkin aku bakal jatuh cinta kepadanya.

Sekarang, di rumah yang cukup mewah itu hanya ada bu Reni dan seorang pembantu. Wati sudah tidak di situ, sementara Ratna sekolah di Bandung, paling-paling seminggu pulang. Akhirnya saya di suruh bu Reni untuk membantu sebagai karyawan yang tidak tetap mengelola perusahaannya. Untungnya saya memiliki kemampuan di bidang komputer dan manajemen nya, yang saya tekuni sejak SMA.

Setelah mengetahui manajemen perusahaan bu Reni lalu saya menawari program akuntansi dan keuangan dengan komputer, dan bu Reni setuju bahkan senang. Merencanakan kalkulasi biaya proyek yang ditangani perusahaannya, dsb.

Saya menyukai pekerjaan ini. Yang jelas bisa menambah uang saku saya, bisa untuk membantu kuliah, yang saat itu baru semester dua. Bu Reni memberi honor lebih dari cukup menurut ukuran saya. Pegawai bu Reni ada tiga cewek di kantor, tambah saya, belum termasuk di lapangan.

Saya sering bekerja setelah kuliah, sore hingga malam hari, hingga pegawai yang lain pulang. Itupun kalau ada proyek yang harus dikerjakan. Part time begitu. Bagi saya ini cerita bokep tante hanya kerja sambilan tapi bisa menambah pengalaman.

Karena hubungan kerja antara majikan dan pegawai, hubungan saya dengannya semakin akrab. Semula sih biasa saja, lambat-laun seperti sahabat, tempat curhat, dan sebagainya.
Aku sering dinasehati, bahkan saking akrabnya, bercanda, saya sering pegang tangannya, mencium tangan, tentu saja tanpa diketahui rekan kerja yang lain. Dan rupanya dia senang. Tapi aku tetap menjaga kesopanan.

Pengalaman ini yang mendebarkan jantungku, bagaimanapun dan siapapun, dia mampu menggetarkan dadaku. Walaupun sudah cukup umur wanita ini tetap jelita. Saya kira siapapun orangnya pasti mengatakan orang ini cantik bahkan cantik sekali.

Memang dia pandai merawat tubuh, karena ada uang untuk itu. Rajin fitnees, dan di rumah disediakan peralatannya. Kalau sedang fitnees memakai pakaian fitnees ketat sangat sedap dipandang. Ini sudah saya ketahui sejak saya SMA dulu, tapi karena saya kepingin mendekati Ratna, hal itu saya kesampingkan.

Pada suatu hari saya lembur, karena ada pekerjaan proyek dan paginya harus didaftarkan untuk diikutkan tender. Pukul 23.00 pekerjaan saya belum selesai, tapi aku agak terhibur bu Reni mau menemaniku, sambil mengecek pekerjaanku.

Dia cukup teliti. Kalau kerja lembur begini dia malah sering bercanda. Bahkan kalau minumanku habis dia tidak segan-segan yang menuang kembali, aku malah menjadi kikuk. Dia tak enggan pegang tanganku, mencubit, namun aku tak berani membalas.

Apalagi bila sedang mencubit dadaku aku sama sekali tidak akan membalas. Dan yang cukup surprise tanpa ragu memijit-pijit bahuku dari belakang.

“Capek ya..? Saya pijitin ya”, katanya.

Aku hanya tersenyum, dalam hati senang juga, dipijit janda cantik. Apalagi yang kurasakan dadanya, pasti teteknya menyenggol kepalaku bagian belakang, saya rasakan nyaman juga. Lama-lama pipiku sengaja saya pepetkan dengan tangannya yang mulus, dia diam saja.

Aku menjadi cukup senang. Hampir pukul 23.35 baru selesai semua pekerjaan, saya membersihkan kantor dan masih dibantu ibu itu. Wah wanita ini betul-betul seorang pekerja keras, gumanku dalam hati.

Saya bersiap-siap untuk pulang, tapi dibuatkan kopi, jadi kembali minum.

“Kamu sudah punya pacar Wan?”
“Belum Bu”, jawabku
“Masa.., pasti kamu sudah punya. Cewek mana yang tak mau dengan cowok ganteng”, katanya.
“Belum Bu, sungguh kok”, kataku lagi. Kami duduk bersebelahan di sofa ruang tengah, dengan penerangan yang agak redup cocok untuk memulai cerita bokep tante. Entah siapa yang mendahului, kami berdua saling berpegangan tangan saling meremas lembut. Yang jelas semula saya sengaja menyenggol tangannya

Mungkin karena terbawa suasana malam yang dingin dan suasana ruangan yang remang, dan terdengar suara mobil melintas di jalan raya serta sayup-sayup suara binatang malam, saya dan dia hanyut terbawa oleh suasana romantis cerita bokep tante.

Bu Reni yang malam itu memakai gaun warna hitam dan sedikit motif bunga merah muda. Sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih bersih.

Wanita pengusaha ini makin mendekatkan tubuhnya ke arahku. Dalam kondisi yang baru aku alami ini aku menjadi sangat canggung, tapi anehnya nafasku makin memburu, kejar-kejaran dan bergelora seperti gemuruh ombak di lautan. Saya menjadi bergemetaran, dan tak mampu berbuat banyak, walau tanganku tetap memegang tangannya.

“Dingin ya Wan..?!”, katanya sendu.
Sementara tangan kiriku ditarik dan mendekap lengan kirinya yang memang tanpa lengan baju itu.
“Ya, Bu dingin sekali”, jawabku.
Terasa dingin, sementara tangannya juga merangkul pinggangku. Bau wewanginan semerbak di sekitar, aku duduk, menambah suasana romantis
“Kalau ketahuan Wati (pembantunya), gimana Bu?”, kataku gemetar.
“Wati tidak akan masuk ke sini, pintunya terkunci”, katanya.

Saya menjadi aman. Lalu aku mencoba mengecup kening wanita lincah ini, dia tersenyum lalu dia menengadahkan wajahnya. Tanpa diajari atau diperintah oleh siapapun, kukecup bibir indahnya.

Dia menyambut dengan senyuman, kami saling berciuman bibir saling melumat bibir, lidah kami bertemu berburu mencari kenikmatan di setiap sudut-sudut bibir dan rongga mulut masing-masing. Tangankupun mulai meraba-raba cerita bokep tante tubuh sintalnya, diapun tidak kalah meraba-raba punggungku dan bahkan menyusup dibalik kaosku. Aku menjadi semakin terangsang dalam permainan yang indah ini.

Berhenti sebentar, kami saling berpandangan. Dia tersenyum manis bahkan amat manis, dibanding waktu-waktu sebelumnya.
Kami berangkulan kembali, seolah-olah dua sejoli yang sedang mabuk asmara sedang bermesraan, padahal antara majikan dan pegawainya. Dia mulai menciumi leherku dan menggigit lembut, semantara tanganku mulai meraba-raba tubuhnya, pertama pantatnya, kemudian menjalar ke pinggulnya.

“Sejak kamu kesini dengan Septi dulu, saya sudah berpikir: “Ganteng banget ini anak!””, katanya setengah berbisik.
“Ah ibu ada-ada saja”, kataku mengelak walaupun saya senang mendapat sanjungan.
“Saya tidak merayu, sungguh”, katanya lagi.

Cerita Bokep Tante Seorang Janda Yang Haus Akan Sex


Kami makin merangsek bercumbu, birahiku makin menanjak naik, dadaku semakin bergetar, demikian juga dada bu Reni. Diapun nampak bergetaran dan suaranya agak parau.
Kemudian saya beranjak berdiri dan menarik tangan bu Reni yang supaya ikut berdiri. Dalam posisi ini dia saya dekap dengan hangatnya. Hasrat kelakianku menjadi bertambah bangkit dan terasa seakan membelah celana yang saya pakai.

Lalu saya bimbing dia ke kamarnya, bagai kerbau dicocok hidungnya bu Reni menurut saja. Kami berbaring bersama di spring bed, kembali kami bergumul saling berciuman dan becumbu.

“Gimana kalau saya tidur di sini saja, Bu”, pintaku lirih.

Ia berpikir sejenak lalu mengangguk sambil tersenyum. Kemudian dia beranjak menuju lemari dan mengambil pakaian sambil menyodorkan kepada saya.

“Ini pakai punyaku”, dia menyodorkan pakaian tidur.

Lalu aku melorot celana panjangku dan kaos kemudian memakai kimononya.
Aku menjadi terlena. Dalam dekapannya aku tertidur. Baru sekitar setengah jam saya terbangun lagi. Dalam kondisi begini cerita bokep tante, jelas aku susah tidur.

Udara terasa dingin, saya mendekapnya makin kencang. Dia menyusupkan kaki kanannya di selakangan saya. Penisku makin bergerak-gerak, sementara cumbuan berlangsung, penisku semakin menjadi-jadi kencangnya, yang sesungguhnya sejak tadi di sofa.

Aku berpikir kalau sudah begini bagaimana? Apakah saya lanjutkan atau diam saja? Lama aku berfikir untuk mengatakan tidak! Tapi tidak bisa ditutupi bahwa hasrat, nafsu birahiku kuat sekali yang mendorong melonjak-lonjak dalam dadaku bercampur aduk sampai kepada ubun-ubunku.

Walaupun aku diamkan beberapa saat, tetap saja kejaran libido yang terasa lebih kuat. Memang saya sadar, wanita yang ada didekapanku adalah majikanku, tantenya Septi, mamanya Ratna, tapi sebagai pria normal dan dewasa aku juga merasakan kenikmatan bibir dan rasa perasaan beliau sebagai cerita bokep tante wanita yang sintal, cantik dan mengagumkan.

Sedikitnya aku sudah merasakan kehangatannya, tubuhnya dan perasaannya. Meski pengalaman ini baru pertama kali kualami.
Aku tak kuasa memutuskannya, dalam kondisi seperti ini aku semakin bergemetaran, antara mengelak dan hasrat yang menggebu-gebu. Aku perhatikan wajahnya di bawah sorot lampu bed, sengaja saya lihat lama dari dekat, wajahnya memancarkan penyerahan sebagai wanita, di depan lelaki dewasa.

Pelan-pelan tanganku menyusup di balik gaunnya, meraba pahanya dia mengeliat pelan, saya tidak tahu apakah dia tidur atau pura-pura tidur. Aku cium lembut bibirnya, dan dia menyambutnya. Berarti dia tidak tidur. Ku singkap gaun tidurnya kemudian kulepas, dia memakai beha warna putih dan cedenya juga putih.

Aku menjadi tambah takjub melihat kemolekan tubuh bu Reni, putih dan indah banget. Ku raba-raba tubuhnya, dia menggeliat geli dan membuka matanya yang sayu. Jari-jari lentiknya menyusup ke balik baju tidur yang kupakai dan menarik talinya pada bagian cerita bokep tante di perutku, lalu pakaianku terlepas. Kini akupun hanya pakai cede saja.

“Kamu ganteng banget, Wan, tinggi badanmu berapa, ya?”, bisiknya. Saya tersenyum senang.
“Makasih bu. Mungkin 173. ibu juga cantik sekali”, mendengar jawabanku, dia hanya tersenyum.

Aku berusaha membuka behanya dengan membuka kaitannya di punggungnya, kemudian kebuka cedenya sehingga aku semakin takjub melihat keindahan alam yang tiada tara ini. Hal ini menjadikan cerita bokep tante dadaku semakin bergetar.

Kenapa tidak?! Aku berhadapan langsung dengan wanita tanpa busana yang bertubuh indah, yang selama ini hanya kulihat lewat cerita bokep tante. Kini langsung mengamati dari dekat sekali bahkan bisa meraba-raba.

Wanita yang selama ini saya lihat berkulit putih bersih hanya pada bagian wajah, bagian kaki dan bagian lengan ini, sekarang tampak seluruhnya tiada yang tersisa. Menakjubkan! Darahku semakin mendidih, melihat pemandangan nan indah itu.

Di saat saya masih bengong, pelan-pelan aku melorot cedeku, saya dan bosku tersebut sama-sama tak berpakaian. Penisku benar-benar maksimal kencangnya. Kami berdua berdekapan, saling meraba dan membelai.

Cerita Bokep Tante Seorang Janda Yang Haus Akan Sex


Kaki kami berdua saling menyilang yang berpangkal di selakangan, saling mengesek. Penisku yang kencang ikut membelai paha indah bu Reni. Sementara itu ia membelai-belai lembut penisku dengan tangan halusnya, yang membawa efek nikmat luar biasa.

Tanganku membela-belai pahanya kemudian kucium mulai dari lutut merambat pelan ke pangkal pahanya. Ia mendesah lembut. Dadaku makin bergetaran karena kami saling mencumbu, aku meraba selakangannya, ada rerumputan di sana, tidak terlalu lebat jadi enak dipandang.

Dia mengerang lembut, ketika jemariku menyentuh bibir vaginanya. Mulutku menciumi payudaranya dengan lembut dan menyedot puntingnya yang berwarna coklat kemerah-merahan, lalu membenamkan wajahku di antara kedua susunya.

Sementara tangan kiriku meremas lembut teteknya. Desis dan erangan lembut muncul dari mulut indahnya. Aku semakin bernafsu walau tetap gemetaran. Tanganku mulai aktif memainkan selakangannya, yang ternyata basah itu.

Saya penasaran, lalu kubuka kedua pahanya, kemudian kusingkap rerumputan di sekitar kewanitaannya. Bagian-bagian warna pink itu aku belai-belai dengan jemariku. Klitorisnya, ku mainkan cerita bokep tante, menyenangkan sekali.
Reni mengerang lembut sambil menggerakkan pelan kaki-kakinya. Lalu jariku kumasukkan keterowongan pink tersebut dan menari-nari di dalamnya. Dia semakin bergelincangan. Kelanjutannya ia menarikku.

“Ayo Wan, aku uda gak tahan”, katanya berbisik
Dan merangkulku ketat sekali, sehingga bagian yang menonjol di dadanya tertekan oleh dadaku.

Aku mulai menindih tubuh sintal itu, sambil bertumpu pada kedua siku-siku tanganku, supaya ia tidak berat menompang tubuhku.
Sementara itu senjataku terjepit dengan kedua pahanya. Dalam posisi begini saja cerita bokep tante enaknya sudah bukan main, getaran jantungku makin tidak teratur. Sambil menciumi bibirnya, dan lehernya, tanganku meremas-remas lembut susunya.

Penisku menggesek-gesek selangkangannya, ke arah atas (perut), kemudian turun berulang-ulang. Tak lama kemudian kakinya direnggangkan, lalu pinggul kami berdua beringsut, untuk mengambil posisi tepat antara senjataku dengan lubang kewanitaannya. Beberapa kali kami beringsut, tapi belum juga sampai kepada sasarannya. Penisku belum juga masuk ke vaginanya.

“Alot juga”, bisikku. dan dia yang masih di bawahku tersenyum.
“Sabar dong”, katanya. Lalu tangannya memegang penisku dan menuntun memasukkan ke arah kewanitaannya.
“Sudah, tekanlah… pelan-pelan saja”, katanya. Akupun menuruti saja, menekan pinggulku…
“Blesss”, masuklah penisku, agak seret, tapi tanpa hambatan. Ternyata mudah! Pada saat masuk itulah, rasa nikmatnya amat sangat. Seolah aku baru memasuki dunia lain, dunia yang sama sekali baru bagiku.

Aku memang pernah membaca cerita bokep tante, tetapi untuk melakukan sendiri baru kali ini. Ternyata rasanya enak, nyaman, mengasyikkan. Mantap sekali! Betapa tidak, dalam usiaku yang ke 25, baru merasakan kehangatan dan kenikmatan tubuh wanita cerita bokep tante.

Gerakanku mengikuti naluri lelakiku, mulai naik-turun, naik-turun, kadang cepat kadang lambat, sambil memandang ekspresi wajahnya yang merem-melek, mulutnya sedikit terbuka, sambil keluar suara tak disengaja desah-mendesah. Merasakan kenikmatannya sendiri.

“Ah… uh… eh… hem”, katanya.

Ketika aku menekankan pinggulku, dia menyambut dengan menekan pula ke atas, supaya penisku masuk menekan sampai ke dasar vaginanya. Getaran-getaran perasaan menyatu dengan leguhan dan rasa kenikmatan berjalan merangkak sampai berlari-lari kecil berkejar-kejaran.

Di tengah peristiwa itu ibu itu berbisik.

“Kamu jangan terlalu keburu nafsu, nanti kamu cepat capek, santai saja, pelan-pelan, ikuti iramanya”, ketika saya mulai menggenjot dengan semangatnya.

“Ya Bu, maaf”, akupun menuruti perintahnya.

Lalu aku hanya menggerakkan pinggulku ala kadarnya mengikuti gerakan pinggulnya yang hanya sesekali dilakukan. Ternyata model cerita bokep tante ini lebih nyaman dan mudah dinikmati. Sesekali kedua kakinya diangkat dan sampai ditaruh di atas bahuku, atau kemudian dibuka lebar-lebar, bahkan kadang dirapatkan, sehingga terasa penisku terjepit ketat dan semakin seret.

Gerak apapun yang kami lakukan berdua membawa efek kenikmatan tersendiri. Setelah lebih dari sepuluh menit , aku menikmati tubuhnya dari atas, dia membuat suatu gerakan dan aku tahu maksudnya, dia minta di atas.

Aku tidur terlentang, kemudian dia mengambil posisi tengkurap di atasku sambil menyatukan alat vital kami berdua. Bersetubuhlah kami kembali.Ia memasukkan penisku rasanya ketat sekali menghujam sampai dalam.

Sampai beberapa saat dia menggerakkan pinggulnya, payudaranya bergelantungan nampak indah sekali, kadang menyapu wajahku. Aku meremas kuat-kuat bongkahan pantatnya yang bergoyang-goyang. Payudaranya disodorkan kemulutku, langsung kudot.

Gerakan wanita berambut sebahu ini makin mempesona di atas tubuhku. Kadang seperti orang berenang, atau menari yang berpusat pada gerakan pinggulnya yang aduhai. Bayang-bayang gerakan itu nampak indah di cermin sebelah ranjang.

Tubuh putih nan indah perempuan setengah baya menaiki tubuh pemuda agak coklat kekuning-kuningan. Benar-benar lintas dipikiranku!

Adegan ini berlangsung lebih dari lima belas menit, kian lama kian kencang dan cepat, gerakannya. Nafasnya kian tidak teratur, sedikit liar. Kayak mengejar setoran saja. Tanganku mempererat rangkulanku pada pantat dan pinggulnya, sementara mulutku sesekali mengulum punting susunya. Rasanya enak sekali. Setelah kerja keras majikanku itu mendesah sejadi-jadinya.

“Ah… uh, eh… aku, ke.. luaar..Wan..”, rupanya ia orgasme.

Puncak kenikmatannya diraihnya di atas tubuhku, nafasnya berkejar-kejaran, terengah-engah merasakan keenakan yang mencapai klimaknya.

Nafasnya berkejar-kejaran, gerakannya lambat laun berangsur melemah, akhirnya diam. Ia menjadi lemas di atasku, sambil mengatur nafasnya kembali. Aku mengusap-usap punggung mulusnya. Sesekali ia menggerak-gerakkan pinggulnya pelan, pelan sekali, merasakan sisa-sisa puncak kenikmatannya. Beberapa menit dia masih menindih saya.

Setelah pulih tenaganya, dia tidur terlentang kembali, siap untuk saya tembak lagi. Kini giliran saya menindihnya, dan mulai mengerjakan kegiatan seperti tadi. Gerakan ku pelan juga, dia merangkul aku. Naik turun, keluar masuk.
Saat masuk itulah rasa nikmat luar biasa, apalagi dia bisa menjepit-jepit, sampai beberapa kali. Sungguh aku menikmati seluruhnya tubuhnya. Luaar biasa! Tiba-tiba suatu dorongan tenaga yang kuat sampai diujung senjataku, aliran darah, energi dan perasaan terpusat di sana, yang menimbulkan kekuatan dahsyat tiada tara.

BACA JUGA YANG LAIN : https://bokeprakensu.blogspot.com/

Energi itu menekan-nekan dan memenuhi lorong-lorong rasa dan perasaan, saling memburu dan kejar-kejaran. Didorong oleh gairah luar biasa, menimbulkan efek gerakan makin keras dan kuat menghimpit tubuh indah, yang mengimbangi dengan gerakan gemulai mempesona.

Akhirnya tenaga yang menghentak-hentak itu keluar membawa kenikmatan luar biasa, suara tak disengaja keluar dari mulut dua insan yang sedang dilanda kenikmatan. Air maniku terasa keluar tanpa kendali, menyemprot memenuhi lubang kenikmatan milik cerita bokep tante ini.

“Ahh… egh… egh… uhh”, suara kami bersaut-sahutan.
Bibir indah itu kembali kulumat makin seru, diapun makin merapatkan tubuhnya terutama pada bagian bawah perutnya, kuat sekali. Menyatu semuanya,
“Aku keluar Bu”, kataku terengah-engah.
“Aku juga Wan”, suaranya agak lemah.
“Lho keluar lagi, tadi kan sudah?! Kok bisa keluar lagi?!”, tanyaku agak heran.
“Ya, bisa dua kali”, jawabnya sambil tersenyum puas.

Kami berdua berkeringat, walau udara di luar dingin. Rasanya cukup menguras tenaga, bagai habis naik gunung saja, lempar lembing atau habis dari perjalanan jauh, tapi saya masih bisa merasakan sisa-sisa kenikmatan bersama.

Selang beberapa menit, setelah kenikmatan berangsur berkurang, dan terasa lembek, saya mencabut senjataku dan berbaring terlentang di sisinya sambil menghela nafas panjang. Puas rasanya menikmati seluruh kenikmatan tubuhnya

Perempuan ini punya bentuk tubuh indah itupun terlihat puas, seakan terlepas dari dahaganya, yang terlihat dari guratan senyumnya. Saya lihat selakangannya, ada ceceran air maniku putih kental meleleh di bibir vaginanya bahkan ada yang di pahanya.

Pengalaman malam itu sangat menakjubkan, hingga sampai berapa kali aku menaiki bu Reni, aku lupa. Yang jelas kami beradu nafsu hampir sepanjang malam dan kurang tidur.

Keesokan harinya. Busa-busa sabun memenuhi bathub, aku dan bu Reni mandi bersama, kami saling menyabun dan menggosok, seluruh sisi-sisi tubuhnya kami telusuri, termasuk bagian yang paling pribadi. Yang mengasyikkan juga ketika dia menyabun penisku dan mengocok-kocok lembut. Saya senang sekali dan sudah barang tentu membawa efek nikmat.

“Saya heran barang ini semalaman kok tegak terus, besar lagi. Ukuran jumbo lagi?!”, katanya sambil menimang-nimang tititku.
“Kan Ibu yang bikin begini?!”, jawabku. Kami tersenyum bersama.

Sehabis mandi, kuintip lewat jendela kamar, Wati sedang nyapu halaman depan, kalau aku keluar rumah tidak mungkin, bisa ketahuan. Waktu baru pukul setengah enam. Tetapi senjata ini belum juga turun, tiba-tiba hasrat lelakiku kembali bangkit kencang sekali.

Kembali meletup-letup, jantung berdetak makin kencang. Lagi-lagi aku mendekati janda yang sudah berpakaian itu, dan kupeluk, kuciumi. Saya agak membungkuk, karena aku lebih tinggi. Bau wewangian semerbak disekujur tubuhnya, rasanya lebih fresh, sehabis mandi.

Lalu ku lepas gaunnya, ku tanggalkan behanya dan kuplorotkan cedenya. Kami berdua kembali berbugil ria dan menuju tempat tidur. Kedua insan lelaki perempuan ini saling bercumbu, mengulangi kenikmatan semalam.


Ia terbaring dengan manisnya, pemandangan yang indah paduan antara pinggul depan, pangkal paha, dan rerumputan sedikit di tengah menutup samar-samar huruf “V”, tanpa ada gumpalan lemaknya.

Aku buka dengan pelan kedua pahanya. Aku ciumi, mulai dari lutut, kemudian merambat ke paha mulusnya. Sementara tangannya mengurut-urut lembut penisku. Tubuhku mulai bergetaran, lalu aku membuka selakangannya, menyibakkan rerumputan di sana.

Aku ingin melihat secara jelas barang miliknya. Jariku menyentuh benda yang berwarna pink itu, mulai bagian atas membelai-belainya dengan lembut, sesekali mencubit dan membelai kembali. Dia bergelincangan, tangannya makin erat memegang tititku.

Kemudian jariku mulai masuk ke lorong, kemudian menari-nari di sana, seperti malam tadi. Tapi bibir, dan terowongan yang didominasi warna pink ini lebih jelas, bagai bunga mawar yang merekah. Beberapa saat aku melakukan permainan ini, dan menjadi paham dan jelas betul struktur kewanitaan beliau, yang menghebohkan semalam.

Gelora nafsu makin menggema dan menjalar seantero tubuh kami, saling mencium dan mencumbu, kian memanas dan berlari kejar-kejaran. Seperti ombak laut mendesir-desir menerpa pantai. Tiada kendali yang dapat mengekang dari kami berdua.

Apalagi ketika puncak kenikmatan mulai nampak dan mendekat ketat. Sebuah kejutan, tanpa aku duga sebelumnya penisku yang sejak tadi di urut-urut kemudian dikulum dengan lembutnya. Pertama dijilati kepalanya, lalu dimasukkan ke rongga mulutnya.

Rasanya saya diajak melayang ke angkasa tinggi sekali menuju bulan. Aku menjadi kelelahan. Sesi berikutnya dia mengambil posisi tidur terlentang, sementara aku pasang kuda-kuda, tengkurap yang bertumpu pada kedua tangan saya.

Saya mulai memasukkan penisku ke arah lubang kewanitaan bu Reni yang tadi sudah saya “pelajari” bagian-bagiannya secara seksama itu. Benda ini memang rasanya tiada tara, ketika kumasukkan, tidak hanya saya yang merasakan enaknya penetrasi, tetapi juga beliau merasakan kenikmatan yang luar biasa, terlihat dari ekpresi wajahnya, dan desahan lembut dari mulutnya.
“Ah”, desahnya setiap aku menekan senjataku ke arah selakangannya, sambil menekankan pula pinggulnya ke arah tititku. Kami berdua mengulangi mengarungi samodra birahi yang menakjubkan, pagi itu.

Semuanya sudah selesai, aku keluar rumah sekitar pukul setengah delapan, saat Wati mencuci di belakang. Dalam perjalanan pulang aku termenung, Betapa kejadian semalam dapat berlangsung begitu cepat, tanpa liku-liku, tanpa terpikirkan sebelumnya.

Sebuah wisata seks yang tak terduga sebelumnya. Kenikmatan yang kuraih, prosesnya mulus, semulus paha bu Reni. Singkat, cepat dan mengalir begitu saja, namun membawa kenikmatan yang menghebohkan.

Betapa aku bisa merasakan kehangatan tubuhnya secara utuh, orang yang selama ini menjadi majikanku. Menyaksikan rona wajah yang memerah jambu, kepasrahannya dalam ketelanjangannya, menunjukkan seorang wanita yang mebutuhkan belaian dan kehangatan seorang pria.

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, si kumbang muda makin sering mendatangi bunga untuk mengisap madu. Dan bunga itu masih segar saja, bahkan rasanya makin segar menggairahkan. Memang bunga itu masih mekar dan belum juga layu, atau memang tidak mau layu.

Itulah tadi Cerita Bokep Tante Seorang Janda Yang Haus Akan Sex, semoga kalian sange dan jangan lupa untuk crot ditempat yang benar ya teman-teman. Nantikan cerita bokep lainnya dari bokep rakensu ini.

Disclaimer : Nama dan tempat disamarkan. Jika ada kesamaan nama dan lokasi admin minta maaf sebesar-besarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar