Breaking

29.9.22

Cerita Bokep Perawan Bu Intan Sang Dosen Idaman

 Cerita Bokep Perawan Bu Intan Sang Dosen Idaman

Cerita-Bokep-Perawan-Bu-Intan-Sang-Dosen-Idaman
CERITA BOKEP PERAWAN
Bokep Rakensu - Cerita Bokep Perawan Bu Intan Sang Dosen Idaman. Perkenalkan namaku ada Boni, aku adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi tempatku tinggal, aku terkenal sebagai seorang biasa saja yang tak pernah memperdulikan perempuan alias gak pernah mau menjelimet dengan yang namanya pacaran, namun gairah seksku yang tak tersalurkan ini kian menggebu-gebu ketika aku melihat mahasiswi sekelasku yang memiliki tubuh menggoda, akhirnya setiap hal itu terjadi aku hanya bisa coli di rumahku sambil membayangkan bisa tidur dengan mereka. Aku memiliki kontol yang mungkin cukup membanggakan bagiku yaitu sepanjang 20 cm, bulat padat dan berurat.

Pagi ini aku kuliah dengan salah seorang dosen perempuan muda, kutaksir umurnya kira-kira 28 tahun, ia adalah bu Intan, ia belum menikah karena belum ada yang cocok katanya, Awal ia mengajar di kelasku, ia tidak terlalu menarik perhatianku karena tubuhnya yang selalu tertutupi jilbab dan gamis panjangnya, namun makin kesini aku memiliki fantasi tersendiri yaitu bisa nikmatin tubuhnya.

Aku berpikir bagaiman caranya ya supaya bisa nikmatin tubuh beliau ini, aku mendapatkan ide untuk memasang kamera pengintai yang menyorot meja beliau, walaupun tidak dapat bukti aneh-aneh tapi setidaknya dapat melihat wajahnya yang selalu tidak mau kalau difoto, siang ini aku kerjakan rencana tersebut, keesokan harinya aku mengambil rekaman tersebut dan aku melihat dosen yang kumaksud sedang masturbasi menggunakan sebuah dildo dengan berpakaian lengkap di meja kerjanya.

Melihat hasil rekaman tersebut, aku menunggu hingga sore hari dengan maksud untuk menggrebek beliau, saat ruang dosen telah sepi, aku masuk diam-diam tanpa suara, dan benar saja terdengar desahan kecil “uhh..sshh”, kudekati meja beliau, saat akan mendekat, 

Cerita Bokep Perawan Bu Intan Sang Dosen Idaman


“Masih ada orang?”. Aku bertanya dengan penasaran.
“Hhmm..masih”. Ucapnya sedikit gelagapan.
“Oh bu Intan, belum pulang bu ?”. Tanyaku. 
“Hhmm belum nih Bon”. Jawabnya mendesah kecil. 

Kulihat dari raut wajahnya terlihat bahwa dia sedang horny berat, kedua tangannya tetap di bawah meja. 

“Ibu kok keringatan ? Ini kan ruangan ber AC”. Tanyaku. 
“Eee…tadi…anu…”. Dia terlihat panik. 
“Anu apa bu ?”. Tanyaku. 
“Itu…saya lagi beresin buku-buku disini”. Ucapnya. Tetapi kulihat rapi saja meja beliau. Kemudian kudekati beliau.

“Mau ngapain kamu ?”. Ucapnya sedikit kaget sembari kuperlihatkan video cerita bokep perawan yang telah kurekam ke beliau, beliau terlihat sangat ketakutan.
“Kamu merekam saya ? Mau apa kamu!”. Teriaknya. 
“Jangan marah-marah ah bu, diam-diam saja, kayak ibu gini punya nafsu besar juga ya”. Jawabku santai. 
“Jangan kurang ajar ya kamu!”. Amuknya lagi. 
“Ibu puasin saya atau video ini saya sebar supaya banyak mahasiswa lain bisa perkosa ibu seperti di cerita bokep perawan lainnya ?”. Tanyaku dengan santai. Dia kaget dan tersandar lemas di kursi kerjanya. 
“Ibu mohon jangan begitu Bon, tolong yaa”. Pintanya. 
“Saya tidak akan sebar tapi ibu harus turutin saya”. Ucapku seraya membuka celana panjang dan cdku, terpampang kontolku yang sudah setengah tegang, dia memalingkan wajahnya dan berteriak kecil “aih!“.

"Jangan munafik bu, ini lebih gede loh dari dildo yang ibu pakai di video itu”. Ucapku dengan santai. 
Terdengar tangisan kecil, “Sudah jangan nangis” Ucapku.

Kutarik tangannya yang selama ini belum disentuh lelaki pikirku karena sangat lembut ke arah kontolku, aku meminta dia menggenggam kontolku dan mengocok pelan. Tangannya menggigil, namun nurut mengocok. 
“Sudah bu, jangan nangis lagi, sini lihat ini aja”. Ucapku sambil memegang kepalanya untuk menoleh melihat cerita bokep perawan kontolku. 
Terlihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu. 

“Buka dan sepong kontol Boni bu”. Ucapku. Dia tetap menutup mulutnya, aku menjepit keras hidungnya sehingga ia kesulitan bernafas dan membuka mulutnya, dengan sigap ku masukkan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar.

“Ohok…ohok”. Bu Intan terbatuk-batuk. 
“Kalau saya gak mau kasar, nih hisap aja!”. Bentakku. 

Melihat aku membentaknya ia mulai mencoba menyedot-nyedot kontolku dan memaju mundurkan kepalanya, aku lekas mengambil kamera yang tergeletak di meja beliau dan merekam aktifitas cerita bokep perawan ini maka beliau nyepongin kontolku. 

“Bu Intannn, senyum dong”. Ucapku. 

Dia menatapku dan hendak marah karena dia sadar aku merekamnya, namun kutahan kepalanya dengan tanganku. “hhmm..ehhmm..”. Suaranya tertahan.

Kuletakkan kamera tersebut di meja beliau lagi, kuraba toketnya dari luar gamis ungu tua yang dia gunakan hari ini, dia kembali memelototiku, aku mengabaikannya dan mulai meremas toketnya. “Hhmm..hhmm..”. Desah kecilnya.

Karena kurasa cukup sesi sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan tubuhnya. “Mau ngapain lagi kamu!”. Bentaknya. 
Aku dudukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya hingga kepinggang terlihat kaki dan paha mulusnya, dia tak menggunakan legging selayaknya ukhty lain, dia hanya menggunakan cd bermotif bunga, kuremas pelan memeknya dari luar cdnya.

“Bonnn…cukup…ssh”. Ucapnya. Kutarik cdnya dan kubuang entah kemana, Aku melihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek yang masih sangat rapat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk mencari itilnya, setelah kudapatkan, kupijit-pijit itilnya.

“Sshh…stop Boni Stop ahhhh”. Pintanya dengan mendesah. Aku lalu memasukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, mencari toketnya, setelah kudapatkan langsung kuremas-remas lagi, dia terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya seolah menolak cerita bokep perawan permainan tanganku namun ia tetap menikmatinya. 

“Sshh..udah yaa.. Boni…”. Desahnya. 

Aku merasakan memeknya mulai becek 
“Sok sok nolak gamau! Ini memek ibu udah becek”. Ucapku. 

Ku hentikan segala rangsangan, kuarahkan kameraku ke memeknya agar dapat merekam aktifitas eksekusiku, kudekatkan dan kugesek kontolku ke bibir memek beliau. 

“Sshh…jangan perawanin ibu Bonnn…ibu mohon..sshh”. Ucapnya seraya mendesis. Ku masukkan kontolku ke memeknya dan terasa ada yang mengganjal kontolku, kupijit-pijit lagi itilnya dengan maksud untuk merangsangnya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya. 

BACA CERITA LAINNYA : https://bokeprakensu.blogspot.com/

“Akkhh! Sakit Bon! Sakit!”. Teriaknya dengan kepalanya yang mendongak keatas. Kudiamkan beberapa saat kontolku di memek bu Intan, terasa pijatan memeknya yang sangat nikmat, tanpa lama-lama lagi cerita bokep perawan ini maka aku langsung mulai mengeluar masukkan kontolku di memek beliau. 

“Kamu jahat Boni! Kamu perawanin ibu!”. Bentaknya. Melihat dia membentakku dengan kerasaku menggenjot memeknya dengan keras pula mengekspresikan kemarahanku karena beliau bentak. 

“Uhh..sshh…perih Boni, hentikaaaaann…”. Desahnya menolak perbuatanku. Melihatnya semakin mendesah kuhentakkan lebih keras cerita bokep perawan kontolku hingga terasa menyentuh bibir rahimnya. 
“Akhh..jangan dalam banget Bon”. Desahnya perlahan teriakan perihnya berubah menjadi desahan manja. 
“Ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohhBoni…sshh…ibu mau keluar…sshh”. Desahnya. 

Terasa mekinya berkedut-kedut, aku semakin menggenjotnya keras hingga menggoyangkan meja kerja beliau ini. 

“Ohh ibu sampai…sshh”. Desahnya diikuti dengan semburan hangat cairan cintanya mengenai kontolku. Terasa semburan kecil di perutku dari mekinya dan kudiamkan kontolku membiarkan dia menikmati orgasmenya. Lalu kugendong beliau dengan kontolku yang masih menancap di mekinya, kubawa dia dan kamera yang sedari tadi merekam aktifitas kami ke meja kerja dosen lain. Kulepaskan kontolku, terlihat darah segar menempel di batang kontolku, lalu kuposisikan tubuhnya membungkuk dan bertumpu di meja tersebut, aku kembali menyodoknya dari belakang. “Uhh..” Desahnya saat kontolku masuk memeknya.

Kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan tubuhnya sehingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih menggenjot memeknya, jilbab lebarnya mulai kusut begitu juga dengan gamisnya lembab karena keringat kami, terdengar suara telpon yang kutebak itu adalah hp miliknya. 

Cerita Bokep Perawan Bu Intan Sang Dosen Idaman


“Boni stop …itu ada telpon..ssh”. Pintanya. Aku merasa bahwa aku punya sebuah ide gila. 
“Ibu jalan ke meja ibu, sekarang dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!”. Perintahku. 
Terlihat dia berjalan membungkuk bertumpu pada lututnya, aku masih terus menggenjot memeknya tanpa ampun. 

“Boni, ibu capek…udah dong”. Katanya sambil mendorong pahaku agar aku menghentikan genjotanku, aku menarik bahunya untuk kembali tegak, kupegang dagunya dan berkata “Jalan aja lah kau lonte! Kau itu lonte aku sekarang! Haha”. Sambil terus memaksanya berjalan, setibanya di meja kerja beliau, dia langsung menggapai handphonenya dengan posisi menungging bertumpu pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk mengambil kamera yang tadi tertinggal di cerita bokep perawan meja dosen lain, kulihat dia lekas mengangkat telpon. 

“Ya, Wandy ?” Tanyanya. Oh dari adiknya rupanya, aku langsung mempercepat jalanku menuju beliau, kuposisikan kamera untuk terus merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, dengan lembut untuk memberi kenikmatan baginya. 

“Mau jemput mbak yaah..ssh ?”. Tanya nya. Ku perintahkan bu Intan untuk aktifkan loudspeaker hpnya. 
“Mbak sakit ya? Jam berapa Wandy jemput ?”. Tanya adikknya panik. 
“Eeenng enggak kok Wan, kakak hhmm baik-baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh nanti”. Ucap bu Intan dengan mendesah karena aku tak menghentikan cerita bokep perawan genjotanku di memeknya. 
“Oh baiklah mbak, hati-hati ya”. Ucap adiknya di telepon. 
“Hhmm iya dek”. Ucapnya. 

Mengetahui telepon tersebut telah berakhir, kugenjot keras lagi memek beliau. 
“Ohh..ohh..sshh…”. Desahnya. 
“Ibu mau keluar lagi Bonnn…sshh”. Desahnya. 
“Ah cepet amat bu, hhmm”. Desahku. 
Kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya. 
“Eh!eh!eh! Mau ngapain kamu disitu ?!”. Ucapnya panik. 
Karena kontolku sudah cukup basah dengan cairan mekinya langsung saja kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya.
“Akkhh! Pedih Boni, jangan disitu!”. Teriaknya. 
Kuhentakkan sekali lagi kontolku hingga kontolku masuk semua di anusnya. 
“Ohh hentikan Boni, sakit banget…” Katanya, kugenjot pelan sambil kumainkan jemariku di memeknya yang membuatnya kembali mendesah walaupun kesakitan.
“Aduh…sshh…ahh Boni…”. Desah bu Intan. Aku merasa bahwa aku segera muncrat, kutarik kontolku dari anusnya dan kumasukkan ke memeknya yang rapat tersebut, sekali lagi cerita bokep perawan untuk memberikan orgasme kedua bagi beliau. 

“Ohh…ibu sampai”. Desahnya diikuti semburan cairan cintanya lebih banyak daripada yang pertama, sehingga membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan sekali lagi kontolku ke anusnya. 
“Akhh sakit itu Boni sakit!”. Teriaknya yang baru saja menerima orgasme kedua, kupercepat genjotanku. 
“Aahh ahh bu saya sampai”. Desahku diiringi dengan 4 kali muncratan pejuku di dalam anus beliau. 
“Ohh perih…sshh”. Desahnya merasakan semburan pejuku di anusnya. 


Setelah puas aku menyemprotkan pejuku, aku tarik kontolku dan tubuh beliau terjatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam tubuh beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memacu nafsu tadi, jilbab panjang dan gamisnya basah dipenuhi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah segar dan pejuku yang keluar dari anusnya. Aku lekas memakai pakaianku, mengambil bra beliau. 

“Saya minta bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, jangan kasih tau siapa-siapa, kalau tidak mau rekaman ini saya sebar. Kamu jadi lonteku sekarang bu, haha”. Ucapku di depan wajahnya sambil kukecup dahinya, terdengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruang dosen tersebut dengan rasa bangga.

Itulah tadi Cerita Bokep Perawan Bu Intan Sang Dosen Idaman, semoga kalian sange dan jangan lupa untuk crot ditempat yang benar ya teman-teman. Nantikan cerita bokep lainnya dari bokep rakensu ini.

Disclaimer : Nama dan tempat disamarkan. Jika ada kesamaan nama dan lokasi yang sama admin minta maaf yang sebesar-besarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar